Rabu, 30 November 2011

kelola pengankatan guru dengan baik

Kelola pengangkatan guru
Sentul, Bogor (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar guru honorer atau tenaga pengajar yang belum diangkat menjadi pegawai negeri sipil pengangkatannya dapat dikelola dengan baik dan adil sehingga bisa terakomodasi keinginannya menjadi PNS menggantikan tenaga pengajar yang pensiun.
"Saya sampaikan, kita punya PNS itu empat juta, setiap tahun ada 200.000 yang pensiun berarti ada 200.000 yang masuk. Dari mana 200.000 itu ya itu harus dipikirkan juga mereka yang sudah lama antri dan berdinas. Ada aturan-aturannya sehingga angkatan kerja baru mendapat tempat dan mereka yang sudah antri juga sudah bisa jadi PNS," kata Presiden saat hadir dalam acara peringatan Hari Guru Nasional dan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sentul, Rabu siang.
Kepala Negara menambahkan mengenai tunjangan profesi juga harus diperbaiki sehingga jangan ada kekurangan lagi dalam pelaksanaannya.

"Tunjangan profesi belum semuanya, tolong perbaiki, perbaiki ini saya tidak ingin dengar terus ada yang terlambat. Kalau ada yang belum terima, ya harus ada aturan," katanya.
Presiden menambahkan,"apresisiasi saya sampaikan kepada guru yang berhasil di berbagai bidang. Dan kedua, para guru yang melampaui tugasnya, yang dalam bahasa asing beyond of the duty. Saya berikan apresisasi adalah mereka yang bertugas di daerah dan mendidik masyarakat yang ekstrim, ekstrim( sangat, red) serba kurang, mereka juga mendapatkan penghargaan dari negara karena mengemban tugas yang penuh tantangan."

Tingkatkan prodesionalitas

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan para guru untuk terus meningkatkan profesionalitasnya meskipun sudah menjalani sertifikasi.
"Banyak yang telah lulus sertifikasi dan akibatnya telah terima tujangan khusus, berarti kesejahteraan meningkat. Tapi saya masih dengar dari masyarakat, kinerjanya belum banyak berubah. Yang kedua, koreksi kedua, ada sejumlah saudara kita para guru yang diharapkan memiliki kesadaran dan kepaedulian tanggung jawab sekolahnya lebih baik lagi,lebih tertib teratur, sehingga anak- anak kita sudah menjadi bagian dari character building (membangun karakter,red)," katanya.
Presiden menambahkan,"Saya berikan koreksi . Mari perbaiki tempat itu, masih ada, saudara kita yang belum benar-benar menjadi panutan atau rule model."

Selasa, 29 November 2011

IGRA WADAH PROFESI GURU RA/BA/TA/DA

MENGENAL IGRA LEBIH DEKAT IGRA kepanjangan dari Ikatan Guru Raudhatul Athfal organisasi profesi yang nerupakan pembinaan dan kerjasama antara kepala dan guru Raudhatul Athfal untuk menyamakan visi, misi dan persepsi dalam penyelenggaraan pendidikan prasekolah di lingkungan departemen Agama. Jauh hari sebelum IGRA diresmikan dipusat sebenarnya ditiap-tiap propinsi dan kabupaten organisasi inii sudah dibentuk hanya ditingkat pusat pada tanggal 29 Oktober 2002 bertempat di Bogor yang didirikan oleh kepala dan gru RA (Raudhatul Athfal)BA (Bustanul Athfal) dan TA (Tarbiyatul Athfal) se Indonesia. Jadi meskipun yang dikenal adalah IGRA namun mencakup didalamnya kepala dan guru BA dan TA Pada awal didirikan organisasi tingkat pusat ini berada di Jawa Barat hanya dengan berjalannya waktu pada periode kedua kepemimpinan pusat berada di Jakarta sebab pusat kegiatan tingkat Nasional berada di Ibukota disamping berdekatan dengan Departemen Agama Pusat Jakarta. IGRA yang berazaskan Islam berfungsi sebagai pendorong dan pembaharuan dengan menyelenggarakan usaha dan kegiatan yang menunjang pelaksanaan proses belajar dan mengajar, menampung dan menyalurkan aspirasi anggota dan menyelenggarakan usaha dan kegiatan untuk meningkatkan dan memlihara kesejahteraan anggota. IGRA bervisi Kreatif, Inovatif dan Islami dengan misi meningkatkan kualitas profesionalisme kepala dan guru RA,BA TA, menjalin ukhuwah Islamiyah, menghantarkan generasi yang Islami dan membantu mengembangkan seluruh potensi anak. IGRA bertujuan untuk menyamakan visi, misi dan persepsi Raudhatul Athfal, memlihara dan mempererat tali silaturahmi antara kepala dan guru, memelihara dan meningkatkan wawasan serta profesionalisme kepala RA dan memelihara serta meningkatkan aktifitas dedikasi kepala dan guru. Pimpinan Pusat Ikatan Guru raudhatul Athfal adalah dimulai dari Pembina yang dijabat oleh Dirjen Bagais Depag RI yang bertugas memberikan pengarahan dan pembinaan pada pimpinan IGRA Pusat kemudian Penasehat yang dipegang oleh Direktur Mapenda Depag RI dan Dharma Wanita Depag RI yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada pimpinan pusat. Selanjutnya adalah Majelis Hikmah adalah meereka yang ditunjuk oleh pengurus sebagai pemerhati pendidikan yang mempunyai kredibilitas tinggi serta dapat bekerjasama dalam merealisasikan program organisasi. Pada urutan dibawahnya adalah Ketua Umum, Ketua I, ketua II ketua III, Sekretaris, Sekretaris I, Sekretaris II, Sekretaris III, Bendahara Umum, Bendaahara I, Bendaahara II, Bendahara II. Adapun Departemen hanya ada tiga yaitu Departemen Organisasi, Departemen Pendidikan, Departemen Usaha dan Sosial. Dalam perjalanan waktu IGRA resmi diakui Departemen Dalam Negeri sebagai Organisasi yang dapat disejajarkan dengan PGRI .hal ini menunjukkan bahwa IGRA bukan lagi organisasi yang dianggap sebelah mata sebab secara hukum IGRA sudah mempunyai kekuatan hukum yang kuat. Setiap menjadi anggota suatu organisasi pasti mempunyai hak dan kewajiban demikian juga menjadi anggota IGRA ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi antara lain menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi, melaksanakan AD/ART dan peraturan organisasi serta aktif melaksanakn program organisasi. Adapun setiap anggota mempunyai hak untuk berbicara, mengeluarkan pendapat, mengajukan saran-saran, usul-usul, memilih dan dipilih, mendapat perlindungan, membela diri, aktif dalam kegiatan organisasi. Susunan organisasi IGRA terdiri dari Pimpinan Pusat yang disingkat PP, Pimpinan Wilayah tk Propinsi yang disingkat PW, Pimpinan Daerah tk kabupaten/kota disebut PD dan tingkat kecamatan sebagai tingkat yang terendah adalah Pimpinan Cabang atau disebut PC. Dalam menjalankan organisasinya IGRA melaksanakan musyawarah-musyawarah yang disebut MUNAS,MUSWIL,MUSDA,MUSCAB dan apabila ada kejadian luar biasa didalam organisasi maka diadakan MUSLUB (Musyawarah Luar biasa) disamping itu ada juga rapat-rapat yang disebut RAKERNAS,RAKERWIL,RAKERDA,RAKERCAB. IGRA sebagai sebuah organisasi meskipun masih muda mempunyai tujuan yang mulia dan untuk mencapai tujuan tersebut IGRA selalu mengadakan hubungan kerjasaama dengan Departemen Agama diseluruh tingkatan mulai dari Depag Pusat, Depag Propinsi sampai depag kabupaten, selain itu juga bekerjasama dengan instansi pemerintah lainnya dan swasta, Organisasi yang searah dan setujuan serta para donatur selama tidak mengikat. IGRA DI JAWA TENGAH Melihat IGRA di Jawa Tengah pasti tidak akan terlepas dari sosok figur ketua propinsi ini. Hampir semua guru RA dipropinsi Jawa Tengah mengenal dengan sebutan bu Andi , atau orang orang terdekat memanggilnya bunda sebagai panggilan sayang, jarang sekali yang tahu kalau sebenarnya nama aslinya adalah Sri Sultinah dan nama Andi adalah gelar yang diberikan ayahnya yang asli orang bugis Makasar Sosok motivator yang terlihat lebih muda dari usia yang sebenarnya ini adalah sebagai kepala RA Baiturrohmah Sukoharjo yang dijabatnya sejak tahun 1992 sampai sekarang. Ibu kelahiran 1954 ini tampak enerjik, murah senyum, dermawan sangat layak sebagai ketua IGRA Propinsi, cita-cita terhadap kemajuan guru-guru RA sangat tinggi sehingga mampu memberikan kebanggaan kepada guru RA agar tidak malu menyebut dirinya sebagai guru RA, sebuah pekerjaan yang sebagian orang menganggap rendah dan remeh. Berhadapan dengan ketua IGRA propinsi Jawa Tengah seperti menemukan mata air yang tidak kering, megaliri jiwa yang dahaga, membangkitkan semangat kerja dan menumbuhkan ide-ide baru untuk kemajuan sebuah pendidikan. Meski tidak bertempat tinggal dipusat kota propinsi, IGRA yang dipimpin oleh ibu berputera empat ini mengalami banyak kemajuan . Hal itu diakui dan dirasakan oleh pengurus IGRA daerah dan guru-guru RA. Ada beberapa hal yang sangat dirasakan dengan adanya IGRA bahwa informasi tentang kependidikan atau informaasi tentang guru lebih cepat, sebab saat ini dunia pendidikan sangat cepat berkembang dan IGRA mampu menjawabnya. IGRA Propinsi Jawa Tengah dalam menjawab tantangan dunia pendidikan bekerjasama dengan Balai Diklat Semarang membentuk sebuah tim yang berfungsi sebagai tutor dan narasumber ke RA an yang memuat materi-materi yang berhubungan dengan Pendidikan Anak Usia Dini, sehingga guru-guru RA yang mengikuti Diklat tingkat propinsi akan lebih tahu dari sumber yang terdekat. Hal nyata yang dilaksanakan oleh IGRA propinsi sebagai wadah silaturahmi adalah melakukan anjangsana ke daerah-daerah untuk lebih mengenalkan IGRA yang sesungguhnya, disamping itu penyampaian materi dan kraetivitas guru juga dilaksanakan dalam kegiatan anjangsana tersebut. semoga kedepannya IGRA semakin membumi dan dikenal masyarakat seperti halnya IGTK maupun HIMPAUDI

Bagaimana Kalau Diajar Guru Robot

di korea tahun ini diluncurkan guru robot untuk mendidik anak usia dini, guru-guru robot tersebut membantu pendidikan dalam mengawasi siswa, mengajarkan senam, bahkan mengabsen siswa-siswa anak usia dini. ternyata disana anak-anak sangat menyukai guru robot, terlihat seorang guru robot yang berada ditengah lingkaran anak-anak mengajarkan sebuah gerakan yang ditirukan oleh anak-anak. pendapat guru disana positif saja, sebab merasa dengan adanya guru robot tugasnya lebih diringankan dan mereka menyambutnya dengan optimis. lalu bagaimana dengan diIndonesia? siang ini film pendek guru robot saya putar dihadapan teman-teman guru kemudian mereka saya minta untuk memberikan komentar seandainya guru robot itu dihadirkan di Indonesia dan memasuki sekolah-sekolah yang mereka mengajar disana. teman saya menjawab setuju alasannya dari segi tehnologi memang itu menunjukkan kemajuan tehnologi, dan manusia akan bertambah kreatif karena saingan guru tidak lagi manusia tetapi robot yang kreatif. disamping itu juga mengurangi beban mengajar guru dan guru bisa berkarya lebih maju lagi dan pihak sekolah tidak perlu repot-repot mencari guru manusia yang kadang lebih banyak menuntut namun yang paling banyak dari pendapat mereka tidak setuju dengan alasan 1. dengan adanya guru robot maka guru manusia akan bermalas-malasan sebab pekerjaan sudah dikerjakan oleh guru robot. 2. berkurangnya lowongan pekerjaan sebab sebagian sudah diambil alih oleh robot dan guru manusia merasa tersaingi olehnya 3.kalau ada guru robot honornya berapa ya? apa nanti juga ada sertifikasi untuk guru robot? dari semua alasan yang mereka kemukakan ada beberapa yang saya pas dengan pendapatnya bahwa untuk mendidik manusia harapan bangsa dibutuhkan guru manusia yang mempunyai hati dan jiwa wong dididik oleh guru manusia saja terkadang anak usia dini dibentuk seperti robot bagaimana jadinya kalau dididik oleh robot yang tidak punya hati dan jiwa? padahal mendidik anak usia dini dibutuhkan ketrampilan kognitif, motrik kasarhalus, bahasa, moral agama yang semua itu tidak dapat dimiliki oleh robot secara sempurna, sebatas mengenalkan robot pada anak tentu sangat membantu mengembangkan kemampuan sains anak, namun apabila memasuki ranah dalam mengajar kelihatannya jangan dulu deh….kita bina guru-guru anak usia dini menjadi guru yang dapat mendidik dengan hati, sebab pondasi dasar pendidikan diawali dari anak usia dini. keberhasilan mendidik anak usia dini tidak dapat terlihat saat itu juga, namun akan membekas sampai dewasa kelah.