Selasa, 29 November 2011

IGRA WADAH PROFESI GURU RA/BA/TA/DA

MENGENAL IGRA LEBIH DEKAT IGRA kepanjangan dari Ikatan Guru Raudhatul Athfal organisasi profesi yang nerupakan pembinaan dan kerjasama antara kepala dan guru Raudhatul Athfal untuk menyamakan visi, misi dan persepsi dalam penyelenggaraan pendidikan prasekolah di lingkungan departemen Agama. Jauh hari sebelum IGRA diresmikan dipusat sebenarnya ditiap-tiap propinsi dan kabupaten organisasi inii sudah dibentuk hanya ditingkat pusat pada tanggal 29 Oktober 2002 bertempat di Bogor yang didirikan oleh kepala dan gru RA (Raudhatul Athfal)BA (Bustanul Athfal) dan TA (Tarbiyatul Athfal) se Indonesia. Jadi meskipun yang dikenal adalah IGRA namun mencakup didalamnya kepala dan guru BA dan TA Pada awal didirikan organisasi tingkat pusat ini berada di Jawa Barat hanya dengan berjalannya waktu pada periode kedua kepemimpinan pusat berada di Jakarta sebab pusat kegiatan tingkat Nasional berada di Ibukota disamping berdekatan dengan Departemen Agama Pusat Jakarta. IGRA yang berazaskan Islam berfungsi sebagai pendorong dan pembaharuan dengan menyelenggarakan usaha dan kegiatan yang menunjang pelaksanaan proses belajar dan mengajar, menampung dan menyalurkan aspirasi anggota dan menyelenggarakan usaha dan kegiatan untuk meningkatkan dan memlihara kesejahteraan anggota. IGRA bervisi Kreatif, Inovatif dan Islami dengan misi meningkatkan kualitas profesionalisme kepala dan guru RA,BA TA, menjalin ukhuwah Islamiyah, menghantarkan generasi yang Islami dan membantu mengembangkan seluruh potensi anak. IGRA bertujuan untuk menyamakan visi, misi dan persepsi Raudhatul Athfal, memlihara dan mempererat tali silaturahmi antara kepala dan guru, memelihara dan meningkatkan wawasan serta profesionalisme kepala RA dan memelihara serta meningkatkan aktifitas dedikasi kepala dan guru. Pimpinan Pusat Ikatan Guru raudhatul Athfal adalah dimulai dari Pembina yang dijabat oleh Dirjen Bagais Depag RI yang bertugas memberikan pengarahan dan pembinaan pada pimpinan IGRA Pusat kemudian Penasehat yang dipegang oleh Direktur Mapenda Depag RI dan Dharma Wanita Depag RI yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada pimpinan pusat. Selanjutnya adalah Majelis Hikmah adalah meereka yang ditunjuk oleh pengurus sebagai pemerhati pendidikan yang mempunyai kredibilitas tinggi serta dapat bekerjasama dalam merealisasikan program organisasi. Pada urutan dibawahnya adalah Ketua Umum, Ketua I, ketua II ketua III, Sekretaris, Sekretaris I, Sekretaris II, Sekretaris III, Bendahara Umum, Bendaahara I, Bendaahara II, Bendahara II. Adapun Departemen hanya ada tiga yaitu Departemen Organisasi, Departemen Pendidikan, Departemen Usaha dan Sosial. Dalam perjalanan waktu IGRA resmi diakui Departemen Dalam Negeri sebagai Organisasi yang dapat disejajarkan dengan PGRI .hal ini menunjukkan bahwa IGRA bukan lagi organisasi yang dianggap sebelah mata sebab secara hukum IGRA sudah mempunyai kekuatan hukum yang kuat. Setiap menjadi anggota suatu organisasi pasti mempunyai hak dan kewajiban demikian juga menjadi anggota IGRA ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi antara lain menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi, melaksanakan AD/ART dan peraturan organisasi serta aktif melaksanakn program organisasi. Adapun setiap anggota mempunyai hak untuk berbicara, mengeluarkan pendapat, mengajukan saran-saran, usul-usul, memilih dan dipilih, mendapat perlindungan, membela diri, aktif dalam kegiatan organisasi. Susunan organisasi IGRA terdiri dari Pimpinan Pusat yang disingkat PP, Pimpinan Wilayah tk Propinsi yang disingkat PW, Pimpinan Daerah tk kabupaten/kota disebut PD dan tingkat kecamatan sebagai tingkat yang terendah adalah Pimpinan Cabang atau disebut PC. Dalam menjalankan organisasinya IGRA melaksanakan musyawarah-musyawarah yang disebut MUNAS,MUSWIL,MUSDA,MUSCAB dan apabila ada kejadian luar biasa didalam organisasi maka diadakan MUSLUB (Musyawarah Luar biasa) disamping itu ada juga rapat-rapat yang disebut RAKERNAS,RAKERWIL,RAKERDA,RAKERCAB. IGRA sebagai sebuah organisasi meskipun masih muda mempunyai tujuan yang mulia dan untuk mencapai tujuan tersebut IGRA selalu mengadakan hubungan kerjasaama dengan Departemen Agama diseluruh tingkatan mulai dari Depag Pusat, Depag Propinsi sampai depag kabupaten, selain itu juga bekerjasama dengan instansi pemerintah lainnya dan swasta, Organisasi yang searah dan setujuan serta para donatur selama tidak mengikat. IGRA DI JAWA TENGAH Melihat IGRA di Jawa Tengah pasti tidak akan terlepas dari sosok figur ketua propinsi ini. Hampir semua guru RA dipropinsi Jawa Tengah mengenal dengan sebutan bu Andi , atau orang orang terdekat memanggilnya bunda sebagai panggilan sayang, jarang sekali yang tahu kalau sebenarnya nama aslinya adalah Sri Sultinah dan nama Andi adalah gelar yang diberikan ayahnya yang asli orang bugis Makasar Sosok motivator yang terlihat lebih muda dari usia yang sebenarnya ini adalah sebagai kepala RA Baiturrohmah Sukoharjo yang dijabatnya sejak tahun 1992 sampai sekarang. Ibu kelahiran 1954 ini tampak enerjik, murah senyum, dermawan sangat layak sebagai ketua IGRA Propinsi, cita-cita terhadap kemajuan guru-guru RA sangat tinggi sehingga mampu memberikan kebanggaan kepada guru RA agar tidak malu menyebut dirinya sebagai guru RA, sebuah pekerjaan yang sebagian orang menganggap rendah dan remeh. Berhadapan dengan ketua IGRA propinsi Jawa Tengah seperti menemukan mata air yang tidak kering, megaliri jiwa yang dahaga, membangkitkan semangat kerja dan menumbuhkan ide-ide baru untuk kemajuan sebuah pendidikan. Meski tidak bertempat tinggal dipusat kota propinsi, IGRA yang dipimpin oleh ibu berputera empat ini mengalami banyak kemajuan . Hal itu diakui dan dirasakan oleh pengurus IGRA daerah dan guru-guru RA. Ada beberapa hal yang sangat dirasakan dengan adanya IGRA bahwa informasi tentang kependidikan atau informaasi tentang guru lebih cepat, sebab saat ini dunia pendidikan sangat cepat berkembang dan IGRA mampu menjawabnya. IGRA Propinsi Jawa Tengah dalam menjawab tantangan dunia pendidikan bekerjasama dengan Balai Diklat Semarang membentuk sebuah tim yang berfungsi sebagai tutor dan narasumber ke RA an yang memuat materi-materi yang berhubungan dengan Pendidikan Anak Usia Dini, sehingga guru-guru RA yang mengikuti Diklat tingkat propinsi akan lebih tahu dari sumber yang terdekat. Hal nyata yang dilaksanakan oleh IGRA propinsi sebagai wadah silaturahmi adalah melakukan anjangsana ke daerah-daerah untuk lebih mengenalkan IGRA yang sesungguhnya, disamping itu penyampaian materi dan kraetivitas guru juga dilaksanakan dalam kegiatan anjangsana tersebut. semoga kedepannya IGRA semakin membumi dan dikenal masyarakat seperti halnya IGTK maupun HIMPAUDI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar