Kelola pengangkatan guru
Sentul, Bogor (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar guru honorer atau tenaga pengajar yang belum diangkat menjadi pegawai negeri sipil pengangkatannya dapat dikelola dengan baik dan adil sehingga bisa terakomodasi keinginannya menjadi PNS menggantikan tenaga pengajar yang pensiun.
"Saya sampaikan, kita punya PNS itu empat juta, setiap tahun ada 200.000 yang pensiun berarti ada 200.000 yang masuk. Dari mana 200.000 itu ya itu harus dipikirkan juga mereka yang sudah lama antri dan berdinas. Ada aturan-aturannya sehingga angkatan kerja baru mendapat tempat dan mereka yang sudah antri juga sudah bisa jadi PNS," kata Presiden saat hadir dalam acara peringatan Hari Guru Nasional dan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sentul, Rabu siang.
Kepala Negara menambahkan mengenai tunjangan profesi juga harus diperbaiki sehingga jangan ada kekurangan lagi dalam pelaksanaannya.
"Tunjangan profesi belum semuanya, tolong perbaiki, perbaiki ini saya tidak ingin dengar terus ada yang terlambat. Kalau ada yang belum terima, ya harus ada aturan," katanya.
Presiden menambahkan,"apresisiasi saya sampaikan kepada guru yang berhasil di berbagai bidang. Dan kedua, para guru yang melampaui tugasnya, yang dalam bahasa asing beyond of the duty. Saya berikan apresisasi adalah mereka yang bertugas di daerah dan mendidik masyarakat yang ekstrim, ekstrim( sangat, red) serba kurang, mereka juga mendapatkan penghargaan dari negara karena mengemban tugas yang penuh tantangan."
Tingkatkan prodesionalitas
Pada kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan para guru untuk terus meningkatkan profesionalitasnya meskipun sudah menjalani sertifikasi.
"Banyak yang telah lulus sertifikasi dan akibatnya telah terima tujangan khusus, berarti kesejahteraan meningkat. Tapi saya masih dengar dari masyarakat, kinerjanya belum banyak berubah. Yang kedua, koreksi kedua, ada sejumlah saudara kita para guru yang diharapkan memiliki kesadaran dan kepaedulian tanggung jawab sekolahnya lebih baik lagi,lebih tertib teratur, sehingga anak- anak kita sudah menjadi bagian dari character building (membangun karakter,red)," katanya.
Presiden menambahkan,"Saya berikan koreksi . Mari perbaiki tempat itu, masih ada, saudara kita yang belum benar-benar menjadi panutan atau rule model."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
betul pak presiden, memang harus baik kalo tidak wah.....jadi apa ya? yang katanya sudah baik saja masih banyakkritikan apalgi yang tidak baik
BalasHapus